KWRI OKU dan Baturaja Post, Sukses Rayakan Ulang Tahun

Berita, Oku403 Dilihat
Poto bersama Pengurus KWRI OKU, Para Jurnalis dan Tamu Undangan

OKURAYANEWS.ID – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Baturaja Post yang digelar bersamaan dengan HUT ke-26 Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) OKU Raya berlangsung hangat dan penuh makna, Jumat (20/6/25), di kantor redaksi Baturaja Post.

Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah, mitra kerja, serta jurnalis dari wilayah Baturaja dan sekitarnya.

Pemberian Nasi Tumpeng Oleh Pimred Baturaja Post sekaligus Ketua KWRI OKU Zaidan Jauhari Kepada Bang Eko, Ketua Dewan Penasehat KWRI OKU

Kehadiran mereka menjadi simbol kuatnya sinergi antarinsan pers dan komponen daerah dalam membangun ekosistem informasi yang sehat.

Pimpinan Redaksi Baturaja Post, Zaidan Jauhari, melalui Sekretaris Yunizir Djafar, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah mengalir selama seperempat abad terakhir.

“Perjalanan 25 tahun tentu bukan hal yang mudah. Ini adalah momen syukur atas eksistensi kami di tengah tantangan zaman. Kami mohon doa agar tetap bisa menjalankan fungsi sosial kontrol dan menyajikan informasi terbaik bagi masyarakat OKU,” ujar Yunizir dalam sambutannya.

Yunizir menambahkan bahwa membangun dan mengelola media massa memerlukan ketangguhan. Dengan kerja keras, dedikasi, dan integritas, Baturaja Post terus berkomitmen menyajikan berita yang kredibel, akurat, dan relevan.

Acara juga menjadi ruang refleksi bagi KWRI yang genap 26 tahun. Kepala Dinas Kominfo OKU Priyatno Darmadi, S.Sos., M.Si, melalui Kabid IKP Yayan Candra Subidin, ST., M.Kom., menyebut bahwa peringatan ini bukan sekadar selebrasi, tapi ajakan untuk introspeksi.

Tampak Sekretaris KWRI OKU, Dr Yunizir Jakfar SSos MIP, saat memberikan sambutan Mewakili Ketua KWRI OKU

“Di era digital, tantangan terbesar kita adalah menjaga informasi tetap jernih, tanpa hoaks. Kami dari pemerintah mengajak para wartawan bersatu, bersinergi, dan terus kritis dengan semangat patriotik,” ungkap Yayan.

Peringatan ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi kolaborasi dan profesionalisme wartawan lokal.

Masyarakat yang cerdas dan melek informasi hanya bisa terwujud bila pers berdiri tegak sebagai pilar keempat demokrasi tidak hanya menyuarakan kebenaran, tapi juga menyaring keriuhan digital dengan keberanian dan hati nurani. 

(Ma)